Senin, 25 November 2013

Pengaruh Naungan Terhadap Prapika




Siapa yang tidak mengenal tanaman Paprika? Tanaman ini menghasilkan buah seperti cabe hanya saja berukuran besar, gemuk dengan rasa manis-manis agak pedas yang seringkali dipakai untuk makanan siap saji seperti Pizza, atau yang lainnya. Meskipun sudah banyak dikenal, namun tidak semua petani mau membudidayakannya. Bukan apa-apa, namun karena paprika itu sendiri tergolong ke dalam sayuran oriental dimana memiliki karakteristik antara lain : unik, harganya tinggi, disukai oleh kalangan tertentu terutama menengah atas sehingga tingkat permintaannya pun sedikit namun kontinyu. Artinya meskipun petani mampu menghasilkan paprika namun bila pemasarannya tidak terjamin akan percuma saja.


Tabel 1.
Pengaruh Jenis Bahan Naungan terhadap Hasil dan Kualitas Buah Cabai Paprika, Lembang 1988

Perlakuan
Bobot buah per tan (gr)
Diameter buah (cm)
Panjang Buah (cm)
Kandungan air buah saat panen
(%)
Kandungan gula total buah saat panen (%)
A
B
C
D
E
93,00
537.50
222.25
242.50
80.25
3.00
6.90
4.98
4.90
3.88
4.50
10.45
6.93
7.12
4.48
87.39
91.29
91.36
92.74
84.83
3.88
5.35
4.60
4.20
4.25
CD (%)
9.97
8.75
9.32
1.29
4.80
Membudidayakan paprika memang hampir sama dengan tanaman cabe namun karena produk yang dihasilkan ditujukan untuk segmen kalangan menengah ke atas, telah menuntut produk tersebut agar selalu berkualitas dan memenuhi standar yang ketat. Untuk itu, tidaklah mengherankan bila pengusahaannya pun harus memperhatikan semua aspek yang mempengaruhi keberhasilan budidaya.

Adanya gugur bunga, gugur buah maupun daun haruslah dicegah sedemikian rupa sehingga tanaman paprika dapat berbuah secara optimal. Hal tersebut biasa terjadi hanya jika tanaman paprika berada dalam lingkungan yang kurang menguntungkan seperti kelembaban relatif rendah, temperatur tinggi, dan disertai intensitas cahaya matahari yang tinggi. Dengan kondisi lingkungan yang kurang mendukung tersebut mengakibatkan transpirasi dan evaporasi pada tanaman yang tinggi (berlebihan) dan kekurangan air dalam tanaman meskipun tanaman mendapat suplai air yang mencukupi.

Tanaman paprika membutuhkan kondisi khusus agar tumbuh dengan baik. Salah satunya adalah menghendaki kisaran suhu optimum 21 o C – 25 o C untuk pertum-buhan dan perkem-bangannya dan 18,3 – 26,7 o C untuk pembuahannya. Di luar itu, maka pertumbuhan paprika akan terganggu. Selain itu, tanaman paprika termasuk tanaman yang tidak tahan terhadap intensitas cahaya yang tinggi, akibatnya bila ditanam pada kondisi yang intensitasnya tinggi menyebabkan hasil akhir bobot buah cabai paprika akan sangat rendah.

Sebenarnya tidak akan menjadi masalah apabila penanaman paprika dilakukan dalam green house yang notabene kondisi iklim mikronya mudah dikontrol, namun mengingat pembuatan green house menelan biaya yang tidak sedikit, maka tidak sedikit petani kita yang mengusahakannya di lahan terbuka. Pengusahaan paprika di alam terbuka tentu saja membawa dampak kurang bagus pada produksinya karena intensitas cahaya dan suhu tidak sesuai yang diinginkan. Untuk mengatasi hal tersebut maka dalam pembudidayaannya harus diusahakan agar agroklimatnya terpenuhi dengan menggunakan sumber daya yang ada dan lebih terjangkau. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan naungan. Pemberian naungan itu sendiri ditenggarai dapat mengurangi intensitas cahaya matahari serta mengurangi kekurangan air akibat proses evapotranspirasi yang tinggi. Masalahnya adalah naungan seperti apa yang cocok dan bagus bagi tanaman paprika.

Berkaitan dengan hal itu, sebuah penelitian telah dilakukan oleh Etty sumiati, Subhan dan Nunung Kartika staff peneliti Balai Penelitian Hortikultura lembang untuk mengetahui pengaruh berbagai jenis naungan terhadap hasil dan kualitas cabe paprika hibrida. Penelitian yang dilakukan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Hortikultura Lembang di dilakukan pada bulan Februari Juli tahun 1988 menggunakan varietas Beauty. Naungan yang diuji ada 4 macam yaitu naungan berupa tanaman hidup (dalam hal ini tanaman jagung), daun rumput alang-alang, jerami serta plastik bening.

Tanaman jagung merupakan tanaman yang dapat tumbuh cepat serta tidak membutuhkan pemeliharaan khusus. Dengan penampilan daun yang lebar dan tanaman yang tinggi, sangat baik untuk menjadi naungan hidup bagi tanaman lain. Penanaman jagung dilakukan dengan jarak tanam 25 cm x 100 cm, paprika dapat ditanam diantara tanaman jagung tersebut.

Daun rumput alang-alang sudah seringkita kenal sebagai gulma, namun dia juga dapat dimanfaatkan untuk atap rumah. Sedangkan plastik selain digunakan untuk keperluan rumah tangga maupun industri, juga sering digunakan sebagai naungan tanaman terutama untuk green house.

Tabel 2.
Pengaruh Jenis Bahan Naungan terhadap Suhu, pH dan, Kelembaban Relatif dan Kandungan air Tanah , Lembang 1988

Perlakuan
Temperatur Tanah (oC)
pH tanah
Kelembaban Relatif (%)
Kandungan air tanah
(%)
A
B
C
D
E
27.04 a
26.05 b
25.04 c
24.04 d
25.04 c
6.57 b
6.38 c
6.38 c
6.38 c
6.63 a
50.50 e
67.50 c
68.00 b
68.75 a
56.25 d
36.84 ab
35.57 b
36.37 b
36.25 ab
37.15 b
CD (%)
9.97
8.75
9.32
4.80
Dengan Naungan lebih Baik
Pentingnya peran naungan yang digunakan tanaman paprika terlihat nyata pada hasil pengamatan yang didasarkan kandungan khlorofil di daunnya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan kandungan klorofil pada tanaman paprika yang dinaungi baik oleh tanaman jagung, alang-alang, jerami padi maupun dengan plastik. Adanya naungan tersebut, secara langsung akan mengurangi intensitas cahaya matahari yang berlebihan. Artinya, naungan dari bahan apapun mampu menjadi pereduksi intensitas cahaya matahari yang datang langsung pada tanaman paprika yang notabene tidak tahan terhadap intensitas cahaya yang tinggi. Intensitas cahaya yang terlalu berlebihan tersebut juga akan mengganggu perkembangan sel-sel klorofil yang mengakibatkan kandungan klorofil menurun.

Selain mengurangi intensitas cahaya, penggunaan naungan pada tanaman paprika ternyata dapat menurunkan suhu, dan pH tanah (Tabel 2). Hal ini penting karena bila suhu tanah terlalu tinggi, selain dapat mempe-ngaruhi penurunan laju fotosintesis, translokasi dan akumulasi fotosintat dari organ sumber ke organ penerima, juga dapat meningkatkan laju respirasi sel yang pada akhirnya akan mengurangi produksi netto fotosintesis. Penurunan pH akibat dari penggunaan naungan dapat membuat iklim agroklimat optimum bagi tanaman paprika.

Dengan didukung oleh kondisi agroklimat yang optimal seperti kelembaban relatif yang tinggi, temperatur yang rendah, nilai pH optimum, serta intensitas cahaya yang rendah sebagai akibat pemberian naungan, menyebabkan tanaman paprika menjadi berkecukupan air, berkurangnya gugur bunga dan buah, serta produktivitas dan kualitas buah paprika (yang dilihat dari bobot buah, diameter buah, panjang buah, kandungan air buah dan kandungan gula total) menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan tanpa menggunakan naungan. Dari beberapa naungan yang digunakan, nampak bahwa penggunaan plastik memberikan hasil yang paling baik , sehingga wajar apabila plastik paling banyak digunakan green house untuk penanaman cabe paprika baik secara hidroponik maupun konvensional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar